Kamis, 19 Mei 2011

Resiko Bisnis Kami


Setiap bisnis pasti beresiko, itulah teori yang disampaikan Pak Utan, hal itu memeng benar,,  Kita ( aku dan ririn) melakukan bisnis ritel kejujuran (snack yang dijual didak dijaga, tapi mereka yang mau membeli mengambil dan menaruh uangnya di kotak uang) untuk memenuhi tugas kwu, pada mulanya bisnis itu dilakukan di lab P3 dan dikos kita masing2 (aq dan ririn), karena waktu itu yang melakukan bisnis ini di P3 tidak hanya kami saja, sehingga tidak jarang uang hasil penjualan tertukar tukar dari box milik ku dan milik teman kami, sehingga sebagian ada yang kurang, selain itu ada teman2 yang lupa membayar snack yang telah dibelinya, karena resikonya terlalu besar dengan keuntungan yang relative kecil, kami memutuskan untuk menghentikan ritel di lab P3 dan hanya melakukan bisnis ritel di kosan ku dan ririn saja. Pada mulanya semua berjalan lancar, walaupun kosan ku hanya berpenghuni 7 orang saja, namun turn over snack di kosan ku bisa mencapai 2-3 kali dalam sebulan. Kekurangan uang memang tidak dapat dihindarkan tapi hal itu berada dalam batas yang wajar, sekitar Rp 500,00- Rp 1500,00 saja, Namun dalam beberapa minggu ini kekurangan mencapai Rp 3000,00 bahkan beberapa hari ini aku dikejutkan dengan kekurangan uang sebesar Rp 8500,00 yang itu berarti snack ku berkurang 17 bungkus tanpa ada yang membayar. Memang, bisnis ritel kejujuran hanya mengandalkan kepercayaan semata antara penjual dan pembeli.
Ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi dalam kasus ini yaitu: pertama: ada yang mengambil snack tapi belum membayar (sehingga ada probabilitas uang akan kembali), kedua: ada yang mengambil snack tapi lupa membayar, ketiga: ada yang sengaja mengambil uang di dalam kotak uang. Untuk mengurangi resiko dari alasan yang pertama, tidak jarang aku mengingatkan teman2 yang belum membayar untuk membayar snack. Untuk mengurangi resiko dari alasan yang ketiga, maka aku sesering mungkin memindah dan menyimpan uang yang ada di kotak uang ke tempat yang aman, resiko yang kedua merupakan uncontrollable variable sehingga aku hanya bisa berdoa agar teman2 bisa berlaku jujur dalam membeli snack kami.
Bisnis lain yang kami jalankan yaitu berjualan sandwich dan roti bakar. Resiko dalam berbisnis ini yaitu bila jualan kami tidak habis terjual sehingga kadang-kadang kami menjual nya dengan separuh harga atau dimakan sendiri.hehehe,, Tapi kini, tidak hanya itu saja,, resiko kami bertambah besar dengan kurang aman nya kosan ririn sebagai tempat penyimpanan sosis,, karena beberapa hari ini sosis kami hilang, Walaupun hanya 3 buah sosis yang hilang alias di ambil orang tanpa ijin, namun hal itu membuat kami rugi,, hmm,, mungkin saat ini bisnis kami sedang diuji,, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar