Pada suatu saat nanti aku ingin melahirkan bisnis keluarga pada bidang konveksi batik, ada beberapa hal yang membuatku memikirkan hal itu, yang pertama karena nenek dari ayahku dulunya membuka kursus menjahit sehingga beliau sampai saat ini memiliki sekitar 10 unit mesin jahit yang menganggur, karena nenek sudah tua sehingga nenek tidak lagi membuka kursus, Alasan kedua yaitu, karena keluarga dari ibuku pernah berkecimb=pung di bidang batik, ibuku dulunya ketika SMA menjadi seorang pen-sketch batik, bude ku pernah bekerja di salah satu pabrik batik yang terkemuka di Surakarta, dan semua keturunan nenek ku di Surakarta memiliki ketrampilan menjahit, mulai dari bude ku, pakde ku, om ku, ibuku, sepupuku, bahkan aku juga bisa menjahit pakaian ku sendiri. Mulai dari SD aku suka menjahit baju boneka Barbie menggunakan tangan, di SMP aku diajarkan ketrampilan menjahit mulai dari menghitung ukuran, membuat pola sampai menjahit rok, di SMA aku mulai membuat baju-baju ku sendiri hingga sekarang.
Untuk mengisi waktu luang ketika libur SNMPTN kemarin, aku menyempatkan untuk membuat baju sendiri. Cukup mudah sebenarnya untuk membuat baju, karena aku tinggal memola dari baju yang susah jadi. Berbekal dari kain sisa aku mencoba untuk membuat pola dari baju yang sudah jadi, kalau ingin model yang berbeda tinggal mengkolaborasikan pola dengan baju yang berbeda,
Setelah pola jadi, kain digunting sesuai pola, lalu diobras, karena ibuku tidak punya mesin obras, jadi harus mengobras di tempat obrasan,
Setelah itu kain yang sudah diobras bisa dijahit. Cobalah untuk memakai pakaian yang sudah dijahit, kalau ada bagian yang kurang pas, kita bisa membongkar jahitan dan membenarkannya hingga sesuai selera
Belajar menjahit merupakan salah satu pengembangan hardskill dan soft skill, karena selain kita bisa pandai membuat pakaian sendiri, kita juga akan terlatih berpikir kreatif dan inovatif, kita juga akan terlatih untuk menyelesaikan permasalahan dengan sistematis.