Senin, 06 Juni 2011

Mengembangkan hard skill dan sedikit soft skill


Pada suatu saat nanti aku ingin melahirkan bisnis keluarga pada bidang konveksi batik, ada beberapa hal yang membuatku memikirkan hal itu, yang pertama karena nenek dari ayahku dulunya membuka kursus menjahit sehingga beliau sampai saat ini memiliki sekitar 10 unit mesin jahit yang menganggur, karena nenek sudah tua sehingga nenek tidak lagi membuka kursus, Alasan kedua yaitu, karena keluarga dari ibuku pernah berkecimb=pung di bidang batik, ibuku dulunya ketika SMA menjadi seorang pen-sketch batik, bude ku pernah bekerja di salah satu pabrik batik yang terkemuka di Surakarta, dan semua keturunan nenek ku di Surakarta memiliki ketrampilan menjahit, mulai dari bude ku, pakde ku, om ku, ibuku, sepupuku, bahkan aku juga bisa menjahit pakaian ku sendiri. Mulai dari SD aku suka menjahit baju boneka Barbie menggunakan tangan, di SMP aku diajarkan ketrampilan menjahit mulai dari menghitung ukuran, membuat pola sampai menjahit rok, di SMA aku mulai membuat baju-baju ku sendiri hingga sekarang.
                Untuk mengisi waktu luang ketika libur SNMPTN kemarin, aku menyempatkan untuk membuat baju sendiri. Cukup mudah sebenarnya untuk membuat baju, karena aku tinggal memola dari baju yang susah jadi. Berbekal dari kain sisa aku mencoba untuk membuat pola dari baju yang sudah jadi, kalau ingin model yang berbeda tinggal mengkolaborasikan pola dengan baju yang berbeda, 


 Setelah pola jadi, kain digunting sesuai pola, lalu diobras, karena ibuku tidak punya mesin obras, jadi harus mengobras di tempat obrasan,

 Setelah itu kain yang sudah diobras bisa dijahit. Cobalah untuk memakai pakaian yang sudah dijahit, kalau ada bagian yang kurang pas, kita bisa membongkar jahitan dan membenarkannya hingga sesuai selera


Belajar menjahit merupakan salah satu pengembangan hardskill dan soft skill, karena selain kita bisa pandai membuat pakaian sendiri, kita juga akan terlatih berpikir kreatif dan inovatif, kita juga akan terlatih untuk menyelesaikan permasalahan dengan sistematis.

Kamis, 02 Juni 2011

Terasa ada yang kurang kalo Liburan Tanpa mbolang

 Ingin rasanya kesempatan pulang kampung ini di isi dengan mbolang bersama teman2,, entah teman2 SD, SMP, atau SMA. Mau mbolang tapi hampir semua tempat di Lumajang dan sekitarnya sudah dikunjungi,, mau ke luar kota juga ada banyak kendala,, beberapa tempat2 yang sudah kita kunjungi dari alun2, pantai bambang, watu godeg, ranu pane, selokambang, papuma, air terjun gucialit, dan jatiroto,
 Papuma
 Watu Pecak
Alun-Alun
 Wato Godek
 Watu Godek
 Pantai Bentar
 Jatiroto
Ranu Pane
Selokambang
Selokambang


ya,, terpaksa liburan ini tidak mbolang,, Tapi "Mbolang gag mbolang yang penting kumpul" menjadi satu hal yang tetap menarik dalam liburanku ini, Kumpul ma teman2 memang seru,, aq bisa tau banyak tentang hal2 yang tidak bisa aku rasakan, seperti tentang perkuliahan di kampus mereka, keadaan kota yang mereka tinggali, tentang organisasi di kampus mereka, dan banyak lagi,, Selain itu aku juga ngumpul sama teman2 SD membahas tentang persiapan reuni SD yang rencananya akan diadakan setelah lebaran,, semoga reuninya nanti berjalan dengan lancar,, Amin

Sahabat


Sahabat datang dari ketulusan, bukan dari kebutuhan
Sahabat merupakan keikhlasan,,
Ikhlas menerima sisi baik dan sisi buruk kita
Pengorbanan sahabat itu murni, tidak dibuat-buat
Kita akan tau siapa sebenarnya sahabat kita,
Karena disaat kita jatuh dan orang lain menjauhi kita,
Sahabatlah yang akan menggandeng tangan kita
Sahabat tidak mengenal waktu, tidak mengenal zaman
Berapa lama pun aku jauh dari sahabat- sahabatku,
tapi mereka akan selalu ada di pikiran, di hati, selalu di bayangkan dan dinanti